Creepy Creezpi | Your Daily Horror

Selasa, 12 Januari 2016

Uji Nyali di Menara Saidah

picture by kapanlagi.com


Kamis, 3 Desember 2015. Saat itu Malam Jumat, dan sekarang aku akan menceritakan kepada kalian tentang pengalamanku saat mengunjungi Menara Saidah yang ada persis di pinggir jalan M.T Haryono. Sebelum berkunjung kesana aku sudah tahu bahwa gedung tinggi itu terkenal sangat angker, karena memang sudah lama tidak dihuni.




Malam ini adalah malam jumat, Aku memutuskan malam ini akan pergi ke Menara Saidah bersama keempat temanku, Roy, Dika, Andri, dan Feri. Aku penasaran karena selama ini Menara Saidah hanya Aku lewati saat bepergian.

Singkat cerita, Pukul 21.30 kami sudah berkumpul di Menara Saidah tepatnya di pintu belakang. Kami menemui penjaga disana dan memberi sedikit uang rokok untuk penjaga itu, beruntunglah kami, penjaga itu bersedia menjadi tour guide kami di bangunan angker itu.

“Udah cukup dah.. Gue gak kuat lagi.. Napas gue sesak, gue pengen keluar!”, kata Andri.

“Aduh ini kan baru lantai 2 dri! Payah lo ah!”, balas Feri

“Yaudah mas, kita turun aja kebawah, ke basement. Biar saya nganterin Mas Andri keluar dulu”, kata si penjaga.

-----------------

Basement, gelap, lembab. Satu-satunya sumber cahaya adalah dari pintu yang langsung tembus keluar, itu juga redup, benar-benar mencekam. Aku rasa “mereka” menjadikan basement sebagai tempat berkumpul, karena disini hawanya tidak enak sekali.

Si Penjaga menyuruh kami untuk jangan langsung menyusuri basement dulu sebelum dia datang, tapi karena Aku, Feri, Roy, dan Dika sudah penasaran akhirnya kami memutuskan untuk jalan menyusuri basement itu. Dan pada saat itu kami tidak membawa alat penerangan apapun, HP pun sudah low batereinya.

Tiba-tiba..

“Mas!     “, seseorang menepuk pundakku dan suaranya tidak asing.

“Mas Andri gak bisa lanjut katanya”, oh ternyata ini si penjaga, sepertinya Ia juga tidak membawa alat penerangan, disini sangat gelap dan kami tidak bisa melihat apapun, hanya rokok yang dia hisap, yang menjadi penentu dimana dia berada saat itu.

“Kita duduk aja dulu disini Mas, sambil cerita.”, lanjut si penjaga.

“Menara ini udah lama banget gak dihuni.. Barang-barangnya aja udah dipindahin ke basement semua..” kata si Penjaga.

Kami antusias dengan cerita si penjaga ini, ceritanya menarik dan membuat bulukuduk berdiri.

“Sejak saat itulah menara ini jadi angker, kadang juga ada setan yang jahil yang ganggu warga sekitar dan...”

Cerita si penjaga terpotong oleh suara memanggil dari arah luar basement, sepertinya itu suara Andri.

“Woi Bro! Lo dimana?”, teriak Andri.
Aku perhatikan cahaya rokok si penjaga sudah redup, mungkin rokoknya sudah hampir habis. Setelah kulihat, ternyata Andri membawa senter, dan anehnya dia berani menghampiri kami sendiri.

“Disini ndri!”, kata ku.
Sepertinya si Andri mendengar dan sudah menemukan lokasi kami berada. Namun, betapa terkejutnya Aku, Roy, Dika, dan Feri saat melihat siapa yang datang.

“Gila, lo pada kemana aja? Gue sama bapak penjaganya daritadi nyariin lo, ternyata lo ada disini!”, kata Andri.

“Iya mas, saya sampe pusing, takut masnya kenapa-napa, tapi alhamdulillah selamat.”, si penjaga menimpali.

Secara bersamaan Aku, Roy, Dika, dan Feri melihat satu sama lain. Jika yang bersama Andri adalah penjaga yang asli, lalu yang tadi mengobrol bersama kami di kegelapan itu?...


Sejak saat itu, aku kapok mampir-mampir ke tempat angker lagi..


(fiction story by creepycreezpi's admin)
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar